Thursday, October 8, 2009

F Widayanto

Rentang waktu 20-an tahun lebih, sudah menjadi jejak karya F. Widayanto sebagai perupa tembikar profesional. Sebagian hasil karya tangan dan gejolak rasa seni seiring panggilan hatinya itu merupakan karya karya bersisi seni yang dalem dan membanggakan, dibanding karya-karya umum perajin tembikar lain yang indah dan cantik, tetapi cuma cocok sebagai pajangan ruang tamu dan almari hias.
Meski tidak pernah mengaku sebagai seniman, Franciscus Widayanto atau Yanto, sarjana seni rupa Institut Teknologi Bandung memilih “jalan keramik” sebagai profesi, juga sebagai wadah penumpah ide gagasan, keterampilan, dan konsep keindahannya.
Yanto dan kawan-kawannya rutin membuat aneka rupa karya tembikar di studionya, termasuk benda pakai dengan bentuk dan pola hias khas dan unik. Semua hasil itu menjadi sumber pemasukanbagi perusahaannya, seraya terus mencipta dan berkreasi juga mengelola tungku studio, termasuk melancarkan bisnis harian nya pada gerai penjualan tembikar di Jakarta.
Dari pameran ke pameran selanjutnya, Yanto mulai menjadi sasaran pemberitaan media massa serta gunjingan kaum pencinta seni. Hal itu terjadi karena karya tembikar nya sejak pameran Loro Blonyo tahun 1990, atau ganesha-ganeshi tahun 1993, seakan-akan menjadi tonggak hadir dan lahirnya “ seni rupa tembikar” modern, juga munculnya genre bentuk tiga dimensi, macam-macam figurin dengan latar belakang cerita suci dan mitologinya.
Dari gagasan seni dan “kejahilan artistik”, tungkunya di daerah tapos, bogor , jawa barat, membakar matang lagi karya puncak Yanto, seperti pameran pada tahun 1995 sampai 2007 dengan tema ukelan, Ibu dan Anak, Golekan, Dewi Sri, dan Narcisus (2007).

Wednesday, September 30, 2009

Lantai keramik-jadi-kanvas-baru-pelukis

Ros Soeroso seorang seniman handal yang bergelut di atas kanvas selama hampir 75 tahun berhasil membuat lukisan di atas media keramik (ceramic tile) sebagai alternatif baru dalam seni lukis.

"Sekarang saya sedang menyelesaikan lukisan reformasi saat mahasiswa menduduki gedung DPR-RI Senayan, Jakarta Mei 1998," kata Ros Soeroso (81) di Denpasar Kamis.

Lukisan keramik yang sedang dikerjakan di studio "rumah Khawat" Banjar Tegal Jaya, di pinggiran kota Denpasar menggunakan bahan keramik ukuran empat kali enam meter.

Media keramik Spanyol yang dibutuhkan sebanyak 104 buah, masing-masing berukuran 47,2 kali 47,2 Cm, proses pengerjaan karya seni itu membutuhkan waktu bertahun-tahun.

Lukisan monumental itu mulai dikerjakan 16 Oktober 2001 hingga sekarang dan diperkirakan rampung dalam waktu tiga tahun mendatang.

Ia menambahkan, proses pengerjaan karya seni di atas media keramik itu sangat hati-hati dan teliti serta menghadapi tantangan-tantangan tersendiri, berbeda halnya dengan lukisan konvensional di atas kain kanvas, kertas maupun kaca.

Ros Soeroso menjelaskan, menyelesaikan karya seni dengan media keramik melalui proses pembakaran oven dengan suhu panas 840 derajat celsius.

Demikian pula cat yang digunakan untuk menghasilkan karya seni itu adalah cat khusus yang tahan bakar. Cat khusus itu mempunyai karakter tersendiri yakni cepat mengental berbeda dengan cat minyak atau cat air yang fleksibel.

"Proses pembuatan karya seni di atas media keramik itu membutuhkan keterampilan khusus, yakni menguasai teknik membuat goresan garis-garis dan titik (pointilis)," tutur Ros.

Ia menjelaskan, dalam menghadapi proses pembakaran ketebalan cat harus diperhatikan, jika tidak lukisan bisa menjadi abu. Untuk itu formula khusus tidak ada kecuali berdasarkan "perasaan" dari pengalaman dapat menemukan ketebalan cat yang pas.

Selain itu media keramik yang licin juga merupakan tantangan tersendiri yang menuntut adanya keterampilan dan kelincahan dalam membuat garis-garis dan titik-titik.

"Dalam menekuni aktifitas seni itu saya tidak menggunakan kuas, tetapi pena. Eksperimen untuk berhasil melukis di atas media keramik saya membutuhkan waktu tiga tahun," tutur Ros Soeroso.

Pilihan akhirnya jatuh pada lukisan pointilis (titik-titik) bercorak hitam-putih, namun terkesan otentik dan klasik. Menurut pengalaman lukisan di atas media keramik adalah khas lukisan foto dokumentasi sejarah.

Untuk itu tema-tema lukisan yang dipilih antara lain foto dokumentasi sejarah, peninggalan sejarah seperti kota-kota besar Indonesia tempo dulu, tanpa tabu terhadap tema-tema lain, ujar Ros Soeroso.

Sumber : kapan Lagi.com


Saturday, August 22, 2009

Lantai Keramik Jadi Kanvas Baru Pelukis Bali

Kapanlagi.com - Ros Soeroso seorang seniman handal yang bergelut di atas kanvas selama hampir 75 tahun berhasil membuat lukisan di atas media keramik (ceramic tile) sebagai alternatif baru dalam seni lukis.

"Sekarang saya sedang menyelesaikan lukisan reformasi saat mahasiswa menduduki gedung DPR-RI Senayan, Jakarta Mei 1998," kata Ros Soeroso (81) di Denpasar Kamis.

Lukisan keramik yang sedang dikerjakan di studio "rumah Khawat" Banjar Tegal Jaya, di pinggiran kota Denpasar menggunakan bahan keramik ukuran empat kali enam meter.


Media keramik Spanyol yang dibutuhkan sebanyak 104 buah, masing-masing berukuran 47,2 kali 47,2 Cm, proses pengerjaan karya seni itu membutuhkan waktu bertahun-tahun.

Lukisan monumental itu mulai dikerjakan 16 Oktober 2001 hingga sekarang dan diperkirakan rampung dalam waktu tiga tahun mendatang.

Ia menambahkan, proses pengerjaan karya seni di atas media keramik itu sangat hati-hati dan teliti serta menghadapi tantangan-tantangan tersendiri, berbeda halnya dengan lukisan konvensional di atas kain kanvas, kertas maupun kaca.

Ros Soeroso menjelaskan, menyelesaikan karya seni dengan media keramik melalui proses pembakaran oven dengan suhu panas 840 derajat celsius.

Demikian pula cat yang digunakan untuk menghasilkan karya seni itu adalah cat khusus yang tahan bakar. Cat khusus itu mempunyai karakter tersendiri yakni cepat mengental berbeda dengan cat minyak atau cat air yang fleksibel.

"Proses pembuatan karya seni di atas media keramik itu membutuhkan keterampilan khusus, yakni menguasai teknik membuat goresan garis-garis dan titik (pointilis)," tutur Ros.

Ia menjelaskan, dalam menghadapi proses pembakaran ketebalan cat harus diperhatikan, jika tidak lukisan bisa menjadi abu. Untuk itu formula khusus tidak ada kecuali berdasarkan "perasaan" dari pengalaman dapat menemukan ketebalan cat yang pas.

Selain itu media keramik yang licin juga merupakan tantangan tersendiri yang menuntut adanya keterampilan dan kelincahan dalam membuat garis-garis dan titik-titik.

"Dalam menekuni aktifitas seni itu saya tidak menggunakan kuas, tetapi pena. Eksperimen untuk berhasil melukis di atas media keramik saya membutuhkan waktu tiga tahun," tutur Ros Soeroso.

Pilihan akhirnya jatuh pada lukisan pointilis (titik-titik) bercorak hitam-putih, namun terkesan otentik dan klasik. Menurut pengalaman lukisan di atas media keramik adalah khas lukisan foto dokumentasi sejarah.

Untuk itu tema-tema lukisan yang dipilih antara lain foto dokumentasi sejarah, peninggalan sejarah seperti kota-kota besar Indonesia tempo dulu, tanpa tabu terhadap tema-tema lain, ujar Ros Soeroso. (*/rsd)


Tuesday, February 17, 2009

belajar keramik › Tools — WordPress

Menurut proses pembentukan:

* Extrured, yaitu proses pembentukkan keramik dengan cara membasahi bahan-bahan terlebih dahulu. Kemudian digiling sampai halus, ditekan melalui cetakan/celah hingga berbentuk panjang yang mengikuti proses pemotongan.
* Powder pressed, yaitu proses pembentukkan keramik, yang setelah bahan-bahan dicampur air, dilakukan penggilingan. Setelah dijadikan powder (bubuk) dengan sistem spray drying, ditekan dalam tekanan tinggi pada cetakan.

Menurut permukaan:

* Glazed ceramic, yaitu keramik yang permukaannya dilapis glasir.
* Unglazed ceramic, yaitu keramik yang permukaannya tidak dilapis glasir.

Menurut proses pembakaran:

* Single firing, yaitu proses dimana keramik dicetak lalu diberi lapisan glasir atau dekoras, lalu dibakar untuk menjadi produk akhir (finished good).
* Double firing, yaitu proses keramik yang dicetak lalu dibakar, kemudian diberi lapisan glasir, dibakar kembali pada temperatur lebih rendah.

Menurut porositasnya:

Terbagi atas keramik extruded, dry, pressed, dan tiles made by other processes.

Menurut daya tahan gesek (khususnya untuk lantai):

* Kelas I, yaitu lantai yang dilalui orang dengan alas kaki lunak atau tanpa alas kaki, tanpa ada gesekankotoran-contoh:kama mandi rumah, kamar tidur yang jalan masuknya tidak langsung dari luar rumah.
* Kelas II, yaitu lantai yang dilalui orang dengan alas kaki lunak atau normal. kadang ada sedikit gesekan yang keras-contoh: ruang keluarga,ruang tamu, dan ruang lain yang sering dilalui orang kecuali dapur.
* Kelas III, yaitu lantai yang sering dilalui orang dengan alas kaki normal. Ada sedikit gesekan yang keras-contoh: dapur, koridor, balkon, teras.
* Kelas IV, yaitu lantai dengan lalu lintas normal, dengan gesekan keras-contoh: dapurm komersil, hotel, ruang pameran, jalan masuk.
* Kelas V, yaitu lantai dengan lalul-lintas pejalan kaki yang pada periode tertentu mendapat gesekan keras-contoh: shopping center, bandara, foyer hotel, area pedestrian, area industri.

Thursday, October 9, 2008

Liburan keluarga

Sudah lama saya pingin banget ke rumah keramik F. Widayanto ini. Teman, ibu dan adik saya sudah menginformasikan tempat ini. Lalu saya baca literatur serta nonton tv, semua info membuat saya semakin kepingin melihat, seunik apa siy rumah plus bengkel keramik perupa ini.

Begitu ada ajakan dari Aria tuk melihat tanah di kawasan Tanah Baru, otak saya langsung mikir ‘rumah keramik F.Widayanto’ !!! Voila.. Pagi itu saya ajak adik-adik saya, menjemput Marbun di stasiun Depok baru, dan langsung menuju rumah Aria di kawasan Depok 1. Sayang, hujan besar cukup menghalangi kami tuk langsung muter-muter kawasan Depok.. Tapi ternyata nikmat hujan justru merelaks-kan mata dan otak kami, karena kami disuguhkan pemandangan danau yang cukup besar di depan rumah persis (lupa namanya, Situ opo iku ya?).


Begitu hujan sudah mulai reda, kami langsung bersiap menuju kendaraan kami. Tidak lupa berhenti di Indomaret, membeli Yakult pesanan adik-adik kecil saya :p Titik pertama langsung menuju Tanah Baru, melewati pengkolan desa Kukusan, menuju tanah yang ingin dilihat, diukur, dan apapun namanya oleh bapak arsitek Marbun.. Agak becek, but so much fun.. Ternyata 3 krucil saya enjoy aja tuh bertanah-tanah kotor.. :)

Selepas dari sana kami langsung menuju Rumah Keramik Tanah Baru-nya F.Widayanto.. Belum masuk saja, di otak saya langsung mikir, wah ni rumah pasti gedong be’eng deh.. Pintu gerbangnya yang berpilar batu kali tinggi sudah mencerminkan kalo si empunya pasti seseorang yang unik. Kendaraan kami parkirkan, dan langsunglah kami melewati gerbang utama. Di sebelah kanan kami adalah toko keramik, sebelah kiri adalah workshop alias bengkel keramik, dan di depan mata kami adalah restoran dengan gaya rumah joglo, jawa beneeerr deh... (Warung N’toep)

Dengan melewati rumput hijau, pemandangan taman yang aduhai cantik nian, kami tapaki batu yang dihiasi keramik kupu-kupu beraneka warna. Jualan di rumah toko keramik itu memang tidak selengkap yang ada di geleri-galeri yang tersebar di Jakarta (Setiabudi, Panglima Polim dan Kelapa Gading). Ada gelas, kalung, kap lampu, hiasan dinding beraneka bentuk, piring, dan lain-lain..

Setelah melewati areal restoran, kami naik tangga menuju bengkel keramik. Sambil jalan menapaki anak tangga, saya selalu bergumam, enak juga nih rumah dengan tanah luas, taman di mana-mana, mata disuguhkan dengan hijau segar dan suara air kali yang melewati sungguh bikin hati tentereemm.. :p Landscape dari tanah yang luasnya hampir 1 hektar ini memang menjadi daya tarik.

Di bengkel keramik beberapa pemandu memberikan informasi mengenai asal tanah lempung, cara pembuatan keramik, proses pewarnaan, dan pembakaran. Tampak di sana 1 keluarga Korea sedang asik mencetak tanah lempung untuk dibuat aneka macam bentuk keramik. Anak-anak kecil tampak menikmati sekali ‘prakarya’ baru mereka.. Untuk bermain keramik, tamu dibebankan Rp 50.000 untuk 1 gepok tanah lempung. Ada beberapa cara pembuatan. Untuk anak-anak kecil biasanya sih dengan cetakan yang memang sudah disiapkan. Untuk orang-orang yang sudah lebih dewasa, biasanya mereka berkreasi sendiri. Setelah proses pewarnaan, pembakaran akan dilakukan oleh karyawan Rumah Keramik Tanah Baru. Biasanya hasil cetakan bisa diambil dalam waktu 2 minggu.

Saya langsung teringat beberapa waktu yang lalu saya juga pernah iseng main ke bengkel keramik seorang teman ; Haryo Lenggono. Dia dengan sangat sabar menerangkan proses pembuatan keramik yang ternyata enggak gampang. Manual booowww... Sukses buat acara pameran minggu depan yah bro :)

Puas di bengkel, kami melihat-lihat rumah utama. Waahh, ternyata emang enak beneerr.. Dengan langit-langit yang tinggi, perabotan kayu dan keramik yang unik, rasanya adem banget deh. Beberapa karyawan siap menjamu kami dengan beberapa informasi mengenai Rumah Keramik Tanah Baru ini. Pantry-nya bagus.. Terasnya asri, apalagi pemandangan di depan teras tersebut adalah rumput hijau dengan taman-tamannya yang cantik. Tampak di depan kami beberapa rumah panggung kayu, ada yang beratap kayu ada pula yang beratap ilalang.. (jadi inget rumah Lombok)

Lagi asik-asik menikmati rumah, eh tiba-tiba saya melihat sosok yang saya ‘kenal’, tapi belum ‘kenal’ :p Voila... Si empunya rumah, mas Yanto.. Sosoknya hangat, dan ramah. Saya banyak ngobrol dengan pria kelahiran 43 tahun yang lalu. Dia lulus dari ITB mengambil jurusan design keramik pada tahun 1981. Boleh dikatakan hidupnya tidak bisa dilepaskan dari dunia keramik. Selain memproduksi keramik hias dan pakai dalam berbagai bentuk dan kreasi, mas Yanto juga membuat karya seni kreatif keramik dalam bentuk lukisan dan patung.


Puas ngobrol dan sempat berfoto (..teteeuuppp lhoch gue :p ), kami bermain di rumah panggung kayu di sisi dekat halaman parkir kendaraan. Wah, cucok banget nih buat anak-anak. Ternyata rumah-rumah panggung itu disewakan juga lho bagi tamu-tamu.

Bagi yang berminat untuk bermain ke Rumah Keramik Tanah Baru ini sebagai alternatif liburan di seputaran Jakarta, bisa menghubungi ke nomor telepon (021) 775 7685/6. Alamat lengkap di Jl. Curug Agung No.1, Tanah Baru, Beji, Depok. Bisa lewat Margonda Raya, sebelum terminak Depok belok kanan ke arah Depok 1. Pertigaan belok kanan, ikuti jalan aja menuju kawasan Tanah Baru. Atau alternatif lain kalau melalui Cilandak KKO, atau Ragunan, ambil ke arah Jagakarsa. Melewati Moh.Kafi, enggak jauh dari situ langsung ketemu kawasan Tanah Baru.

Waktu pelaksanaan tour pada pukul 10.00 – 14.00 WIB yang meliputi menikmati hidangan selamat datang, keliling rumah, bermain tanah liat, makan siang, permainan dan cenderamata. Harga paket Rp 200.000/orang untuk jumlah 15-19 orang dan Rp 150.000/orang untuk jumlah 20-30 orang. Jumlah peserta dan waktu kunjungan berlaku setiap hari kecuali hari Minggu dan hari besar.

Puas bermain di Rumah Keramik Tanah Baru, perjalanan kami lanjutkan ke Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan. Masih berdekatan karena kami melewati jalan belakang (Srengseng). Sebenarnya waktu itu saya dan beberapa teman sudah pernah ke sini, menikmati kampung Betawi dengan sajian kesenian dan makanan-makanan khas Betawi.

Waktu dulu saya belum sempat main sepeda perahu, nah kali ini dengan 3 krucil saya, kami sempatkan bermain di tengah danau. Dengan membayar Rp 7.000 saja, ternyata wisata ini lumayan meriah.

Sekian reportase jalan-jalan saya kali ini. Sampai ketemu di edisi jalan-jalan berikutnya yaa..

konstruksi

Memasang Keramik Dinding


Keramik dinding tidak lagi polos seperti yang sering kita jumpai di kamar mandi. Selain yang polos itu, kini ada keramik dinding bermotif kayu, bambu, bunga, atau guratan plester semen. Keramik-keramik dinding ini dapat dipakai untuk melapis dinding ruang selain kamar mandi.

Proses pemasangan keramik untuk kamar mandi dan ruang lain sebetulnya sama saja. Yang paling perlu diperhatikan adalah daya rekat keramik ke dinding. Keramik harus merekat kuat agar tak mudah jatuh. Untuk itu ada trik khusus. Simak uraian berikut!

Alat dan Bahan
* Keramik dinding motif kayu, semen, pasir, dan air.
* Waterjet, palu kayu, rubber float, ember, dan spons.

Langkah Pemasangan
  1. Periksa kerataan permukaan dinding. Segera rapikan jika muka dinding tak rata. Setelah rata, bersihkan permukaan dinding dengan waterjet untuk merontokkan berbagai macam kotoran yang mungkin mengurangi daya rekat keramik ke dinding.

  2. Rendam keramik dalam air bersih, minimal 30 menit. Tiriskan dengan posisi berdiri.

  3. Lapis tipis permukaan dinding dengan campuran semen dan pasir. Tebal lapisan 0,5-1cm. Gunakan adukan semen pasir dengan komposisi semen-pasir 1:2. Tambahkan adhesive jika perlu. Biarkan selama 1 hari hingga lapisan mengeras.

  4. Untuk pemasangan keramik, screed perlu dibasahi dengan air. Upaya ini untuk meminimalkan penyusutan saat proses pengeringan.

  5. Pasang keramik ke dinding. Lapiskan adukan semen pasir ke bagian belakang keramik. Setelah itu pasang keramik pada dinding satu per satu, dimulai dari bawah ke atas.

  6. Ketok keramik dengan palu, agar bagian bawahnya menempel baik ke dinding. Gunakan palu untuk mengatur level permukaan antar keramik, sehingga rata.

  7. Setelah terpasang tiga jam, bersihkan permukaan keramik menggunakan spons basah.

  8. Setelah keramik terpasang (minimal 24 jam), lakukan pengisian nat. Gunakan adukan semen-pasir halus dengan komposisi 2:1. Gunakan rubber float untuk mendapatkan permukaan yang datar dan rapi.

  9. Terakhir, bersihkan sisa-sisa pengisian nat dengan spons atau handuk, kemudian lap kembali seluruh permukaan keramik hingga kotoran tidak bersisa.

Penulis: Indra/Anissa
Foto: dok. Roman Ceramics

Thursday, September 25, 2008

klasifikasi keramik

Pada prinsipnya keramik terbagi atas:


[sunting] Keramik tradisional


Keramik tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan menggunakan bahan alam, seperti kuarsa, kaolin, dll. Yang termasuk keramik ini adalah: barang pecah belah (dinnerware), keperluan rumah tangga (tile, bricks), dan untuk industri (refractory).


[sunting] Keramik halus


Fine ceramics (keramik modern atau biasa disebut keramik teknik, advanced ceramic, engineering ceramic, techical ceramic) adalah keramik yang dibuat dengan menggunakan oksida-oksida logam atau logam, seperti: oksida logam (Al2O3, ZrO2, MgO,dll). Penggunaannya: elemen pemanas, semikonduktor, komponen turbin, dan pada bidang medis. (Joelianingsih, 2004) di sunting dari http://id.wikipedia.org/wiki/Keramik